PERBANDINGAN SISTEM CERDAS PADA 3 NEGARA DI ASIA
DALAM BIDANG TEKNOLOGI
Teknologi semakin berkembang,
dan perkembangan tersebut bertujuan untuk mempermudah pekerjaan manusia. Dan
kini tren teknologi lebih ditekankan agar dapat mengikuti cara pikir manusia
dan itulah yang mendasari perkembangan dari Artificial Intellegence (AI) atau
kecerdasan buatan.
Berikut merupakan perbandingan
sistem cerdas pada 3 negara di Asia
1.
Korea Selatan kembangkan robot
bedah
Dalam
sebuah penelitian di Korea Selatan Tengah mengembangkan robot membantu dalam
operasi pasien, kendati memang diakui pengembangan teknologi ini masih lebih
mahal dari pada operasi konvensional.
Robot
ini memungkinkan dokter untuk melakukan operasi rinci dengan sayatan minimal,
sehingga mengurangi kemungkinan terjadinya komplikasi dan nyeri, serta waktu
pemulihan lebih cepat. Para dokter mengatakan, robot akan berguna untuk operasi
tumor ganas didaerah seperti hati. Menurut mereka, robot operasi adalah
pengembangan paling maju dalam bedah invasive minimal, meskipun laporan
mengenai robot yang membantu operasi pengangkatan tumor di atau sekitar
pancreas atau disaluran empedu masih sangat kecil.
“metode
operasi semacam ini sebagian besar dilakukan melalui laparotomi (insisi
diperut) karena merupakan prosedur yang sangat sulit. Namun, semakin banyak
ahli bedah melakukan operasi menggunakan robot.” Kata Park Min-Soo dari Rumah
Sakit Universitas Kyunghee.
Menurut
dokter, operasi kanker tiroid menggunakan robot lima kali lebih mahal daripada metode
konvensional yang dilindungi oleh asuransi kesehatan nasional.
2. Robot Riba
Japan Institute of
Physical and Chemical Research (RIKEN) menciptakan sebuah robot yang dikhususkan
untuk mengangkat atau tepatnya menggendong pasien dirumah sakit. Robot tersebut
diberi nama RIBA (Robot or Interactive Body Assistance).
RIBA nantinya akan menemai
para suster yang biasanya memang kesulitan untuk mengangkat pasien dari /
keatas ranjang. Selain menggendong pasien, RIBA juga dilengkapi dengan Face and
Voice recognition dimana RIBA mampu menjalankan perintah melalui suaru dan
mengenali para suster atau orang yang bekerja dirumah sakit. Namun kekurangan
dari RIBA ini hanya mampu menggendong seorang pasien dengan berat sampai 61 KG.
3.
Robot Humanoid karya mahasiswa
ITS di Indonesia
Eits jangan salah bangsa Indonesia juga memiliki keterampilan dalam
membuat robot. Salah satunya adalah robot karya mahasiswa Institute Teknologi
10 November (ITS), berhasil mendapatkan juara umum dalam ajang olimpiade robot
dalam ajang olimpiade robot Federation of International Robot-Soccer
Association (FIRA) Humanoid Robot Cup (Hurocup) 2016 di Beijing, Tiongkok. Olimpiade robot ini
melibatkan 23 tim robot dari 9 negara.
Referensi :
Komentar
Posting Komentar